Ilmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu di perguruan-perguruan tinggi di dunia. Prodi ini terlingkup dalam fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)di perguruan tinggi di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, ilmu komunikasi kini kian
banyak peminatnya dari tahun ke tahun. Sebut saja di UMM yang di tahun 2015 ini membatasi kuota Ilmu Komunikasi karena ftidak cukupnya fasilitas yang akan digunakan nanti. Dalam program studi ini terdapat beberapa konsentrasi yang bisa diambil di semester 3 nanti, yaitu Jurnalistik, Audio Visual (AV), dan Public Relation (PR/Humas). Namun di beberapa perguran tinggi terdapa juga konsentrasi yang lain seperti Periklanan, Event Organizer (EO), Fotografi, Broadcasting, dll. Di era yang semakin modern ini, teknologi berkembang sangat pesat yang tentunya membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang profesional di dalamnya, salah satunya sarjana Ilmu Komunikasi.
banyak peminatnya dari tahun ke tahun. Sebut saja di UMM yang di tahun 2015 ini membatasi kuota Ilmu Komunikasi karena ftidak cukupnya fasilitas yang akan digunakan nanti. Dalam program studi ini terdapat beberapa konsentrasi yang bisa diambil di semester 3 nanti, yaitu Jurnalistik, Audio Visual (AV), dan Public Relation (PR/Humas). Namun di beberapa perguran tinggi terdapa juga konsentrasi yang lain seperti Periklanan, Event Organizer (EO), Fotografi, Broadcasting, dll. Di era yang semakin modern ini, teknologi berkembang sangat pesat yang tentunya membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang profesional di dalamnya, salah satunya sarjana Ilmu Komunikasi.
Sejarah Perkembangan Ilmu Komunikasi
Periode Tradisi Retorika
Perkembangan lahirnya komunikasi dapat ditelusuri sejak perdaban
Yunani Kuno beberapa ratus tahun sebelum asehi.Sebutan “komunikasi”
dalam konteks arti yang berlaku sekarang ini memang belum dikenal saat
itu. Istilah yang berlaku pada zaman tersebut adalah “retorika”.
Para ahli berpendapat bahwa studi retorika sebenarnya telah ada
sebelum zaman Yunani (Golden, 1978; Foss, 1985; Forsdale,
1981). Disebutkan bahwa pada zaman kebudayaan Mesir Kuno telah ada
tokoh-tokoh retorika seperti Kagemi dan Ptah-Hotep. Namun demikian
tradisi retorika sebagai upaya pengkajian yang sistematis dan
terorganisasi baru dilakukan di zaman Yunani Kuno dengan perintisnya
Aristoteles (Golden, 1978).
Pengertian “retorika” menurut Aristoteles, menunjuk kepada segala
upaya yang bertujuan untuk persuasi. Lebih lanjut Aristoteles menyatakn
bahwa retorika mencakup tiga unsur yakni:
- Ethos (kredibilitas sumber)
- Pathos (menyangkut emosi/ perasaan)
- Logos (hal yang menyangkut fakta)
Dengan demikian upaya persuasi, menurut Aristoteles, menuntut tiga
(3) faktor yakni kredibilitas dari pelaku komunikasi yang melakukan
kegiatan persuasi, kemampuan untuk merangsang emosi/ perasaan dari pihak
yang jadi sasaran, serta kemampuan untuk mengungkapkan fakta-fakta yang
mendukung logika.
![]() |
Aristoteles |
Ketiga unsur ini menurut Quintilian dan Cicero merupakan
faktor-faktor penentu keberhasilan upaya persuasi yang dilakukan
seseorang.Tokoh-tokoh retorika lainnya yang dikenal zaman itu adalah
Corax, Socrates, dan Plato.
Dalam abad pertengahan studi retorika ini secara institusional
semakin mapan, khususnya di negara-negara Inggris, Perancis dan Jerman,
Tokoh-tokohnya yang terkemuka pada masa ini anatara lain Thomas Wilson,
Francis Bacon, Rene Descrates, John Locke, Giambatista Vico dan David
Hume.
Dalam akhir abad ke -18 prinsip-prinsip retorika dikemukakan oleh
Aristoteles, Cicero dan Quintilian ini, kemudian menjadi dasar bagi
bidang kajian speech communication (komunikasi ujaran) dan
rhetoric. Retorika tidak lagi diartikan secara sempit sebagai upaya
persuasi. Pengertian retorika sekarang ini menunjuk pada kemampuan
manusia menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain:
I.A Richards, M.Weaver, Stephen Toulmin, Kenneth Burke, Marshall
McLuhan, Micheal Foulcat, Jurgen Habermas, Ernesto Grassi dan Chaim
Perelman.
Prinsip retorika menjadi dasar bagi bidang kajian speech
communication.Pengertian retorika berkembang menjadi kemampuan manusia
menggunakan lambang-lambang untuk berkomunikasi satu sama lain.
Periode Pertumbuhan : 1900 – Perang Dunia II
Pertumbuhan komunikasi sebagai salah satu disiplin ilmu sosial barangkali dapat dikatakan dimulai pada awal abad ke-19.Sedikitnya ada tiga perkembangan penting yang terjadi pada masa ini. Yakni:
- Penemuan-penemuan teknologi komunikasi sepertitelepon, telegraph, radio, TV dll
- Perang dunia I dan II
Komunikasi dan pendidikan seperti penggunaan teknologi baru dalam pendidikan formal, ketrampilan komunikasi dan strategi komunikasi instruksional.
Penelitian komunikasi komersial seperti dampak iklan terhadap khalayak
Semua perubahan ini memberi bentuk dan arah kepada bidang kajian ilmukomunikasi yang terjadi di masa ini.
Secara umum bidang-bidang studi komunikasi yang berkembang pada periode ini meliputi hubungan komunikasi dengan institusi dan masalah-masalah politis kenegaraan, peranan komunikasi dalam kehidupan sosial, analisis psikologi sosial komunikasi, komunikasi dan pendidikan, propaganda, dan penelitian komunikasi komersial.
![]() |
Penemu radio, Guglielmo Marconi |
Pikiran-pikiran baru tentang komunikasi yang terjadi pada masa ini, langsung atau tidak langsung juga dipengaruhi oleh gagasan-gagasan para ahli ilmu sosial Eropa.Pada masa itu (menjelang akhir abad ke-18) universitas-universitas di Eropa, terutama Jerman dan Prancis, merupakan ppusat intelektual terkemuka di dunia.Pokok-pokok pikiran dari Marx Weber, August Comte, Emile Durkheim dan Sir Herbert Spencer dipandang punya pengaruh terhadap pengembanagn teori-teori komunikasi yang terjadi pada periode ini.Tokoh-tokoh ilmuwan Eropa lainnya yang dianggap punya andil besar adalah Grabriel Tarde dan George Simmel).
Diasumsikan bahwa komunikasi mempunyai peran dan konstribusi nyata terhadap perubahan sosial.
Periode Konsolidasi : PD II – 1960-an
Periode setelah Perang dunai II sampai tahun 1960-an disebut sebagai periode konsolidasi (Delia, dalam Berger dan Chaffee, 1987). Karena pada masa itu konsolidasi dari pendekatan ilmu komunikasi sebagi suatu ilmu pengetahuan sosial bersifat multidisipliner (mencakup berbagai ilmu) mulai terjadi. Kristalisasi ilmu komunikasi ditandai oleh tiga (3 hal) yakni:
- Adopsi perbendaharaan istilah yang dipakai seragam.
- Munculnya buku-buku dasar yang membahas tentang pengertian dan proses komunikasi.
- Harold D. Lasswell (ahli ilmu politik)
- Paul F. Lazardfeld (ahli sosiologi)
- Kurt Lewin & Carl Hovland (psikologi sosial)
- Ke-empatnya oleh Wibur Schramm disebut sebagai the founding fathers
![]() |
Institusi Teknologi di Illnois, Amerika Serikat |
Periode Teknologi Komunikasi : 1960-an – sekarang
Sejak tahun 1960-an perkembanagn ilmu komunikasi semakin kompleks dan mengarah pada spesialisasi. Menurut Rogers (1986) perkembangan studi komunikasi sebagi suatu disiplin telah mulai memasuki peride take-off (tinggal landas) sejak tahun 1950. Secara institusional kepesatan perkembanagn ilmu komunikasi pada masa sekarang ini antara lain tercermin dalam beberapa indikator sebagai berikut: 10 jumlah universitas yang menyelenggarakan program pendidkan komunikasi semakin banyak dan tidak hanya terbatas di negara-negara maju seperti AS, tetapi juga negara-negara berkembang di Asia , Amerika Latin dan Afrika, 20 asosiasi-asosiasi profesuional di bidang ilmu komuniakis juga semakin banyak tidak saja dalam jumlahnya tetapi juga cakupan keanggotaannya yang regional dan internasional dan semakin banyaknya pusat-pusat penelitian dan perkembangan komunikasi. Dalam bidang keilmuwan, kemajuan disiplin komunikasi ini juga tercermin dengan ditandai:
- Semakin banyaknya literatur komunikasi (buku-buku, jurnal-jurnal.hasil-hasil penelitian ilmiah atau terapan, monografs, dan bentuk-bentuk penelitian lainnya).
- Semakin beragamnya bidang-bidang studi spesialisasi komunikasi
- Semakin banyaknya teori-teori dan model komunikasi (50 teori dan 28 model komunikasi)
- Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yaitu VCR, TV cable, satelit komunikasi, teleprinter.
- Tumbuhnya industri media yang nampaknya tidak hanya bersifat nasional tetapi juga regional dan global.
- Ketergantungan terhadap situasi ekonomi dan politik global/internasional khususnya dalam konteks center periphery (pusat dan sekelilingnya/pinggirannya)
- Semakin gencarnya kegiatan pembangunan ekonomi di seluruh negara.
- Semakin meluas proses demokratisasi ekonomi dan politik.
Peluang Kerja Sarjana Ilmu Komunikasi (S. Ikom)
Kita tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Segala hal yang kita lakukan,
dalam tujuan apapun, tentu memerlukan proses komunikasi. Proses
menyampaikan pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan
(penerima pesan) melalui suatu media atau cara hingga akhirnya
menimbulkan suatu efek atau timbale balik, mungkin terlihat begitu
sederhana. Namun, apa sih yang sebenarnya dipelajari di dunia komunikasi
ini?
Seiring dengan berkembangnya zaman, waktu dan teknologi yang kian pesat,
tentu segala unsure hidup kita menerima banyak pengaruh dari hal – hal
baru. Hal – hal baru tersebut tentu mempengaruhi cara kita
berkomunikasi. Cara berkomunikasi manusia jaman purba, jaman 90-an, dan
saat ini, tentu berbeda – beda bukan? Nah, dengan menjunjung tinggi
modernitas, studi Ilmu Komunikasi terus menjadi bidang ilmu yang kritis
untuk selalu menyajikan strategi yang tepat untuk menyampaikan suatu
pesan, tergantung pada konteksnya, unsurnya, hingga isi pesannya.
Seperti yang kita ketahui, studi Ilmu Komunikasi memiliki cabang yang
cukup banyak. Broadcasting, jurnalistik, public relations, advertising,
manajemen media, komunikasi pemasaran, komunikasi massa, komunikasi
bisnis, dan masih banyak lagi. Biasanya, bila kita memilih salah satu
dari cabang Ilmu Komunikasi tersebut, kita juga paham akan cabang –
cabangnya yang lain. Namun, pada cabang Ilmu Komunikasi yang kita pilih
itulah kita akan menjadi ahli di dalamnya. Lantas, apa saja sih, prospek
kerja lulusan Ilmu Komunikasi dengan gelar S.Ikom ini? Yuk, kita simak
bersama – sama.
1. Broadcaster / Tenaga di dunia penyiaran
Menjadi produser, sutradara, reporter, copy writer dan lain – lain yang
terlibat dalam dunia penyiaran, adalah salah satu prospek kerja yang
paling empuk dari dunia Ilmu Komunikasi. Seperti yang kita ketahui,
bahwa dunia penyiaran pada dasarnya ialah proses menyampaikan suatu
pesan melalui media massa seperti televisi, radio ataupun surat kabar
kepada masyarakat. Nah, dalam proses penyampaian pesan itulah lulusan
Ilmu Komunikasi dituntut untuk dapat menentukan strategi agar pesan yang
disampaikan mudah diterima oleh masyarakat sesuai dengan segmentasinya.
Bidang kerja broadcasting biasanya ditempatkan di stasiun televisi,
radio, ataupun kantor – kantor surat kabar, tabloid maupun majalah.
2. Jurnalis
Jurnalistik adalah bagian dari Ilmu Komunikasi. Studinya yang
mempelajari bagaimana mengemas suatu berita menjadi sebaik mungkin untuk
dapat disebarkan ke masyarakat luas, merupakan salah satu bentuk
bagaimana seseorang dapat menyampaikan pesan secara efektif melalui
suatu media. Dalam dunia Ilmu Komunikasi, jurnalistik merupakan mata
kuliah wajib yang harus dipelajari. Kemampuan menulis, peka terhadap
kondisi sosial di sekitarnya, serta kemampuan menyampaikan dan memilih
memilah mana berita yang layak untuk disebarkan dan mana yang tidak
layak disebarkan, menjadi beberapa hal yang bisa diperoleh dari
mempelajari jurnalistik. Jurnalistik memang ilmu yang dapat dipelajari
oleh siapapun, tidak harus lulusan Ilmu Komunikasi. Namun, lulusan Ilmu
Komunikasi tentu memiliki kemampuan yang lebih dalam dunia jurnalistik
ini. Bidang kerja dari seorang jurnalis antara lain menjadi reporter,
news anchor (penyiar berita), news dubber, wartawan media massa, baik di
televisi, radio ataupun surat kabar cetak.
3. Announcer dan presenter
4. Master of Ceremony (MC)
Bila announcer dan presenter hanya tertuju dalam sebuah media massa
saja, maka pekerjaan sebagai MC pun bisa diposisikan dalam berbagai
perhelatan event. Menjadi MC tentu membutuhkan kualitas gaya bicara yang
baik, pandai menempatkan diri, dan mampu membawa acara menjadi sesuai
harapan. Unsur – unsure komunikasi tentu terdapat di dalamnya. Meskipun
bisa dipelajari secara otodidak, namun lulusan Ilmu Komunikasi tentu
memiliki keahlian menjadi MC yang dipelajari dalam studinya.
5. Public Relations Officer atau Hubungan Masyarakat
Mewakili perusahaan dalam setiap waktu, menjaga nama baik perusahaan
serta mewujudkan hubungan yang harmonis pada seluruh klien perusahaan,
menjadi tugas besar dari seorang Public Relations atau humas. Ya,
profesi Public Relations juga menjadi prospek kerja yang sangat
menjanjikan bagi lulusan Ilmu Komunikasi. Seorang Public Relations harus
selalu memutar otaknya untuk menyampaikan pesan – pesan perusahaan
kepada masyarakat agar perusahaan yang dikelolanya senantiasa memiliki
reputasi yang baik. Menantang, bukan?
6. Event Organizer
7. Praktisi periklanan / Advertising
Iklan! Ya, terdengar sepele, namun mempengaruhi kita, kan? Salah satu
dalang dan tangan – tangan kreatif di balik berbagai iklan yang
bertebaran di berbagai media ini adalah lulusan Ilmu Komunikasi, lho.
Mereka berusaha mempengaruhi publik dengan pesan – pesan produk barang
ataupun jasa yang ingin disampaikan, melalui pesan dan media yang unik
serta kreatif agar siapapun yang melihatnya tergugah untuk membeli,
menggunakan ataupun mempercayainya. Proses penyampaian pesan yang
menarik, kan! Dalam iklan, semakin menarik dan membuat penasaran, maka
semakin sukses dan efektif pula iklan tersebut. Prospek kerja dalam
dunia advertising bagi lulusan Ilmu Komunikasi, antara lain sebagai
project leader advertising, copy writer, camera person, media planner,
dan lain – lain.
8. Marketing Communications
Lulusan Ilmu Komunikasi juga bisa menjadi orang yang duduk manis di
kantor, menyusun dan merancang strategi – strategi komunikasi pemasaran
yang tepat bagi perusahaan. Ya, menjadi marketing communications tidak
semata – mata mengedepankan unsure pemasaran dari ilmu bisnis saja.
Lulusan Ilmu Komunikasi diharapkan dapat mejadikan pemasaran menjadi
lebih efektif dan menarik, salah satunya dengan menyusun strategi
komunikasi yang tepat dilihat dari segmentasinya, bagaimana pesannya,
apa medianya dan mau seperti apa tujuan yang diharapkan. Hal ini tentu
menantang bagi siapapun yang menjalaninya.
Itulah 8 prospek kerja terbaik bagi lulusan Ilmu Komunikasi.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar